Center for Reproductive Health

Memahami “Semua Wanita” Indikator Program Keluaraga Berencana dalam Kontek Tren Perkawinan: Studi di Indonesia

Share This Story

Oleh: Siswanto Wilopo, Robert Mangani
Latar Belakang
Untuk dapat menekankan pada prinsip bahwa semua wanita dan pasangan mereka berhak atas akses kepada pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi lainnya, banyak dari indikator “inti” FP2020 diukur untuk semua wanita usia reproduksi (WRA) dan bukan hanya wanita sudah menikah umur subur yang sebelumnya dilakukan (MWRA). Perlu dicatat beberapa indikator yang dipengaruhi oleh perubahan ini yaitu Modern Contraceptive Prevelance Rate (mCPR) dan jumlah tambahan pengguna kontrasepsi modern, dua dari “ judul utama” dari indikator inti FP2020.
Walau berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia, interpretasi tren pada indikator kunci yang diukur untuk semua WUS dapat terpengaruh oleh perubahan pada proporsi wanita usia subur yang telah menikah (dan dianggap terekspos pada resiko kehamilan). Pada kasus dimana pola pernikahan pada suatu negara tertentu berubah secara cepat, dapat menjadi tantangan untuk menentukan seberapa bagian dari perubahan yang diamati dalam mCPR disebabkan oleh perubahan pada perilaku kontrasepsi, yang mana merupakan tujuan dari indikator, dan bukan perubahan di komposisi populasi membandingkan proporsi WUS yang telah menikah.
Skenario tersebut dapat muncul akhir-akhir ini di Indonesia ketika hasil dari survei PMA2020 tahun 2015 menunjukkan sedikit kenaikan di mCPR setelah lama stagnan, namun pada waktu yang sama ditandai mengalami kenaikan pada proporsi dari wanita usia subur yang telah menikah. Data yang relevan ditunjukkan pada tabel 1. Dapat dilihat, mCPR , meningkat 1.6 poin persentase dari 2012 ke 2015 diantara wanita yang telah menikah usia subur dan 3.1 poin persentase diantara wanita usia subur. Namun, pada PMA2020 tahun 2015 menunjukkan peningkatan pada proporsi wanita usia subur yang sudah menikah dari 73% ke 76%. Ketika kenaikan ini dipertimbangkan, perubahan pada mCPR diantara WUS yang disebabkan perubahan pada perilaku kontrasepsi turun ke 1.2% (dengan pertimbangan bahwa kenaikan disebabkan kenaikan pada proporsi wanita usia subur yang telah menikah).
Read More …