Center for Reproductive Health

adhi.akto

Tinggi Badan Anak Baru Sekolah di Kabupaten Purworejo

Author : M. Syafak Hanung, Achmad Surjono, Sunarto
Abstract :
One of the measures of the human resource quality development is the improvement of the people’s physical quality, which depends on the growth and development. Nutrient and health condition greatly influence the child growth. This latter is reflected by the body height, and the height of early school aged children in certain area can be used as an indicator of the height achievement of the people in the area. This study was aimed to know the height of early school aged children in Kabupaten Purworejo.
The body height measuring was done on 22-25 April, 1996, by trained health workers. The samples were recruited by cluster sampling covering the pupils of 32 elementary schools of all kecamatans in Kabupaten Purworejo.
Standardized height microtoises were used. The height means of 6-8 year old children were 0,9-3,1 cm larger those of national data, while that of 9 year girls were 0,1 cm smaller. All height means were smaller than 50% percentile of standard. The prevalence of growth disorder in Kabupaten Purworejo as a whole was 35,8% of severe level, higher than the national prevalence (30,1%). Specifically among 16 kecamatans in Purworejo, 11 kecamatans were under the category of severe level (>30%), 4 were found with moderate levels (20,0%-29,9%), and only 1 kecamatan with mild level. None of the kecamatans was in the ease level (less than 10%). Mountainuous kecamatans were with higher prevalence of growth disorder.
Download PDF format, here!

Tinggi Badan Anak Baru Sekolah di Kabupaten Purworejo Read More »

Evaluasi Efektivitas Perawatan Kehamilan di Kabupaten Purworejo

Author : Djaswadi Dasuki, Mohammad Hakimi, Siswanto Agus Wilopo, Lina Kurniawati
Abstract :
Objective : To study the relationship between antenatal care and the outcome of labor.
Method :
A baseline survey on the reproductive health has been done using home visits. Reproductive, socio-economics, biological and demographics factors are obtained using standardized questionnaires. The respondents are the women who delivered their babies during the last three years. The data is analyzed using quantitative methods. Univariate analysis is used to describe the main variables. Bivariate analysis is done to examine the relationship between the dependent and independent variables. The objective of the study is tested using multivariate analysis by adjusting the confounding factors.
Results :
Antenatal care is defined the women attend to the antenatal clinics at least four times during the pregnancy and it has been done for almost 96.1% of pregnant women. Abnormal labor occured for 7,7%. The women who did not do antenatal care increase the risk of abnormal labor with RR = 1,62 (95% C.I = 1,01-2,61). After adjusting the other variables there were no association between antenatal care with increasing risk of abnormal labor (p > 0,05).
Conclusions :
The coverage of antenatal visits is high (96,1%) among the pregnant women. However there is no impact of antenatal care on the outcome of labor. The quality of antenatal care is low that might not decrease the risk of abnormal labor.
Download PDF format, here!

Evaluasi Efektivitas Perawatan Kehamilan di Kabupaten Purworejo Read More »

Peningkatan cakupan ibu menyusui eksklusif

Author : Yati Soenarto, Djaswadi Dasuki, Retna Siwi Padmawati, Lina Kurniawati, Solichin
Abstract :
Pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting bagi bayi dan anak berumur kurang dari dua tahun terutama karena ASI mengandung lemak acids, laktosa, air, dan amino acids, serta memenuhi kebutuhan total metabolis anak selama empat bulan sampai enam bulan pertama kehidupannya (WHO/UNICEF 1989). ASI mengandung anti infeksi dan anti alergi, serta menimbulkan keterikatan emosi yang kuat antara ibu dan anaknya (Cameron and Hofvander 1983 dalam Nordenhall and Ramberg 1997; Wiharta 1992). Pada bayi dan anak penderita diare kronik, pemberian ASI dapat menyebabkan diare lebih cepat berhenti; menyebabkan kenaikan berat badan yang lebih baik terutama ada bayi umur kurang dari 6 bulan; lama perawatan lebih singkat; dan angka kematian lebih rendah (Suharyono 1992). Selain itu pemberian ASI sedini mungkin (2-8 jam setelah lahir) akan mengurangi gangguan pencernaan dan penyakit lain, serta dapat menurunkan angka kematian. Sedangkan bagi ibu bersalin, menyusui atau memberi ASI akan mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Dengan keunggulan tersebut, WHO menganjurkan bahwa semua bayi diberi ASI secara ekslusif selama tiga bulan pertama kehidupannya, dan baru dikenalkan dengan makanan tambahan pada umur empat sampai enam bulan.
Di Indonesia, pemberian ASI eksklusif bagi bayi berumur 0-4 tahun sudah dicanangkan kurang lebih sejak 20 tahun yang lalu. Departemen Kesehatan RI menargetkan bahwa pada tahun 1991, ASI eksklusif dapat mencapai angka 54%. Namun demikian, menurut survai nasional demografi, angka tersebut baru mencapai 47% pada tahun 1994. Penelitian oleh Laboratorium Penelitian Kesehatan dan Gizi Masyarakat (LPKGM), Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, yang diterapkan pada 466 ibu di Kabupaten Purworejo bahkan menunjukkan bahwa ASI eksklusif hanya mencapai 31% pada bayi berumur kurang dari 120 hari. Praktek pemberian ASI dini, yaitu pada satu jam setelah melahirkan, juga sangat rendah atau hanya mencapai 6,6% (Suryono, 1997). Menurut Suryono (Suryono, 1997), penyebab tersering rendahnya angka pemberian ASI eksklusif ini adalah faktor psikososial dan perilaku ibu dan keluarga, serta faktor lingkungan. Faktor psikososial dan perilaku seperti kurangnya pengertian mengenai manfaat menyusui eksklusif serta iklan yang berlebihan mengenai susu dan makanan buatan menimbulkan persepsi yang tidak benar atau menimbulkan persepsi bahwa menyusui eksklusif menyebabkan bayi kurang makan.
PDF Format, Download here!

Peningkatan cakupan ibu menyusui eksklusif Read More »

Laporan Kajian AKB Sulawesi Tengah

KAJIAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN DONGGALA, SULAWESI TENGAH
Kajian Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah merupakan kegiatan survei yang didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Pusat Studi Kesehatan Reproduksi (KESPRO) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Latar belakang dilakukannya kegiatan ini didasarkan atas tingginya AKB di Sulawesi Tengah. Bahkan menurut laporan SDKI 2007, Provinsi Sulawesi Tengah menampati urutan ketiga tertinggi dibanding dengan Provinsi lain di Indonesia. Dengan selesainya kegiatan kajian AKB ini sudah dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menyebabkan masih tingginya angka kematian bayi di Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini dilaksanakan pada periode bulan Agustus – Oktober 2009, yang dilanjutkan dengan analisis data dan penyusunan laporan. Karena kegiatan ini dimulai bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka sempat mengalami masa jeda yaitu seminggu pada awal Ramadhan, seminggu akhir Ramadhan dan seminggu awal bulan Syawwal. Megingat kondisi wilayah cukup sulit, maka dalam proses pengumpulan data di lapangan banyak mengalami kendala
terutama yang berhubungan dengan masalah transportasi dan akomodasi. Namun semuanya telah diatasi dengan baik oleh tim lapangan atas dukungan dari para staf Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.\
Read More …

Laporan Kajian AKB Sulawesi Tengah Read More »

Laporan Baseline Survey Jawa Barat

At least 10,000 women die of childbirth related causes every year in Indonesia. The most recent estimate of MMR is 228 maternal deaths per 100.000 live births. In the five years prior to the 2007 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) reported 46% of mothers delivered in a facility and 73% of deliveries were attended by health personnel (doctor, nurse, or midwife). Approximately 7% of women underwent caesarean section between 2003 and 2007. Inequities of access in the utilization of facilities for birth delivery are noted between the poorest and the wealthiest (World Bank, 2011).
Maternal health initiatives have been a policy priority in Indonesia as is evident from strategic documents of MoH and Bappenas since the 1980s (World Bank, 2011). A main focus of these policies is the placement of midwives in each village with the objective to provide antenatal care and child birth delivery assistance. Reviews of the village midwife programme show mixed results: the proportion of births assisted by skilled attendants has increased significantly but maternal death has not declined significantly. Explanations for the weak performance on maternal death
reduction are multiple and include poor communication and referral chain, weak capacity of midwives in emergency situations, continued high level of utilization of traditional birth attendants for deliveries among others. One conclusion regarding the performance of the village midwife programme is that placing midwives in villages is successful in improving skilled attendance but insufficient to reduce maternal mortality (World Bank, 2011).
Read More …

Laporan Baseline Survey Jawa Barat Read More »

Simposium Early Life Nutrition & Lomba Poster Penelitian Ilmiah

Early Life Nutrition “The importance of Early Life Nutrition to Support Long Term Health”

Ball Room Hotel Grand Hyatt Yogyakarta
Hari : Sabtu, 29 September 2012
Waktu : 08.00 – 13.30  WIB
Kontribusi Peserta : 50.000,-
Fasilitas :
Seminar Kit
Sertifikat IDI (6 SKP) & IBI (2 SKP)
Materi Seminar
Coffe Break & Lunch

Pendaftaran :

Dra. Antini Kurniawati & Indri Astuti
Pusat Kespro, Fakultas Kedokteran UGM
Gedung IKM Lt. 1 Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta
Telp. 0274 – 565076 / 548156
Lomba Poster:
Tema: Kesehatan dan Gizi Ibu – Anak
Ukuran 90 X 120cm,
dikumpulkan paling lambat 20 September 2012
Total hadiah : Rp. 5.000.000, untuk 3 pemenang
Persyaratan Lomba Poster dapat dilihat/ download disini

Simposium Early Life Nutrition & Lomba Poster Penelitian Ilmiah Read More »

Lunch Time Seminar Kesehatan Reproduksi

Tema: Upaya-upaya Percepatan Pencapaian Target MDGs ke 5 (Maternal Health) di Tingkat Kabupaten
Pembahas:
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
Hari: Kamis, 13 Oktober 2011
Jam:  12.00-13.30 WIB
Tempat: R. Sidang Utama Lt. 3 KPTU FK UGM
FREE
Sekretariat
Magister Kesehatan Ibu dan Anak – Kesehatan Reproduksi (MKIA-KR)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM Lantai 1
Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta
Telp. 0274-565076
Email. mkia_kr@yahoo.com

Lunch Time Seminar Kesehatan Reproduksi Read More »

Kuliah Umum – Vaccines Against Enteric and Respiratory Diseases

Kuliah Umum – Vaccines Against Enteric and Respiratory Diseases

oleh: Paul E. Kilgore

Free untuk Mahasiswa S2/S3 dan Umum

Hari : Senin, 18 Juli 2011
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Ruang Theater Perpustakaan FK UGM

Pendaftaran: Sekretariat Minat Kesehatan Ibu dan Anak – Kesehatan Reproduksi (KIA-KR) Gd. IKM Lt. 1 FK UGM, Telp. 0274-565076 (Antini/Indri Astuti)

Kuliah Umum – Vaccines Against Enteric and Respiratory Diseases Read More »