Center for Reproductive Health

adhi.akto

Keluarga Berencana – Buku Pedoman Global Untuk Pemberi Layanan

Keluarga Berencana

BUKU PEDOMAN GLOBAL UNTUK PEMBERI LAYANAN

Pedoman berbasis bukti yang dikembangkan melalui kerja sama global

Diterjemahkan dari Buku yang diterbitkan oleh World Health Organization and
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health/Center for Communication

Programs dengan judul:

“Family Planning: A Global Handbook for Provider”

Update 2011

Ketua Penyunting:

Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU., M.Sc., Sc.D.

Anggota Tim Penyunting:

dr. Rosalia Kurniawati Harisaputra
dr. Fransisca Kurnia Chandra
dr. Arika Dewi, MKM

Baca, Klik di sini

Keluarga Berencana – Buku Pedoman Global Untuk Pemberi Layanan Read More »

PELAYANAN KONTRASEPSI DALAM SISTEM PELAYANAN DI ERA BPJS

Laporan Penelitian Bagian I

Pelayanan Kontrasepsi dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Era BPJS:
Cost-Utilization

Siswanto Agus Wilopo
Althaf Setiawan
Firdaus Hafidz
Pusat Kesehatan Reproduksi
Fakultas Kedokteran UGM

Setahun sebelum penelitian ini dilakukan, saya mendengar pidato salah satu pejabat Negara bahwa pelayanan KB di dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) perlu mendapat perhatian khusus karena kebutuhan untuk membeli kondom saja mencapai 11 trilun. Meskipun barangkali ucapan dalam acara Seminar Nasional tentang Kebijakan Kesehatan di Surabaya tersebut sambil bergurau, saya menanggapinya dengan serius. Pelayanan kontrasepsi sebagai bagian pokok dari program Keluarga Berencana Nasional ternyata tidak menjadi isu penting dalam pelaksanaan JKN di Indonesia. Saya menangkap bahwa masalah KB tidak menjadi isu serius seperti halnya dalam program ‘Obama Care’ di Amerika Serikat.

Oleh karena itu, saya sebagi Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Komunitas dan Kedokteran Komunitas (PDK3MI) dan Ketua Pusat Kajian Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada memprakarsai untuk melakukan diskusi tertutup dengan para pemangku kepentingan dalam Program KB dan JKN dengan agenda membahas tentang ‘pelayanan kontrasepsi dalam sistim pelayanan kesehatan di era BPJS’. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Bapak Prof. Ali Ghufron Mukti, sebagai wakil Menteri Kesehatan, Deputi KB-KR BKKBN dan jajarannya, Perwakilan PT Askes Pusat, PT Jamsostek, Ketua IDI, AFP the Johns Hopkins University, POGI, para Guru Besar UGM dan pengurus pusat PDK3MI. Pertemuan ini sebagian pendanaannya dibantu oleh ‘Project on Advance Family Planning’ dari the Johns Hopkins University, Baltimore, USA.

Dalam pertemuan tersebut tersirat bahwa program KB tidak memperoleh perhatian sama sekali, karena sebelumnya PT Askes tidak menanggung pelayanan KB, kecuali pelayanan kontrasepsi mantap yang telah disepakati dalam panduan tertulis antara Direktur PT ASKES, Dirjen Yanmedik dan Deputi KB-KR yang kebetulan saya sebagai pejabatnya pada waktu itu. Selama persiapan JKN sebelum pertemuan tersebut, BKKBN secara resmi tidak pernah/jarang sekali diundang dalam proses pembahasan tentang pelaksanaan JKN. Padahal, dalam UU nomer 40 tahun 2004 tentang BPJS ditegaskan bahwa pelayanan KB adalah salah satu benefit dalam asuransi nasional.

Sejak pertemuan tersebut, Pusat Kesehatan Reproduksi dan pengurus Pusat PDK3MI bersama BKKBN melakukan serangkain pertemuan konsultasi dengan para pemangku kepentingan dalam program KB untuk membahas ‘pelayanan kontrasepsi dalam pelayanan kesehatan di era BPJS’. Selain membahas arah kebijakan, kami secara khusus merancang penelitian tentang pembiayaan pelayanan KB dan ‘cost-effectiveness’ dari program KB untuk BPJS Kesehatan dan Pembangunan secara nasional.

Lebih Lanjut …

PELAYANAN KONTRASEPSI DALAM SISTEM PELAYANAN DI ERA BPJS Read More »

UJI KLINIS PERBANDINGAN EFEKTIFITAS, KEAMANAN DAN PENERIMAAN KONTRASEPSI YANG MENGANDUNG LYNESTRENOL (NEXTON® DAN EXLUTON®) UNTUK WANITA MENYUSUI DI INDONESIA

UJI KLINIS PERBANDINGAN EFEKTIFITAS, KEAMANAN DAN PENERIMAAN KONTRASEPSI YANG MENGANDUNG LYNESTRENOL (NEXTON® DAN
EXLUTON®) UNTUK WANITA MENYUSUI DI INDONESIA

KERJASAMA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

DENGAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
BKKBN

YOGYAKARTA
2017

Latar Belakang

Di Indonesia, pola menyusui secara ekslusif sangat rendah selama beberapa tahun terakhir ini(1). Ditengarai bahwa perubahan pola menyusui berdampak pada lamanya amenorrhea selama laktasi sehingga kembalinya ovulasi pasca melahirkan diduga semakin cepat(2). Di sisi lain, penggunaan kontrasepsi pasca persalinan masih relatif rendah karena kesadaran dan pilihan teknologi kontrasepsi pasca melahirkan belum disosialisasikan dengan baik. Setiap tahun lebih dari 4 juta wanita melahirkan anak(3), akan tetapi hanya sekitar 14 persen dari mereka menggunakan kontrasepsi dalam kurun waktu 6 bulan pasca melahirkan(1, 4). Padahal, mereka yang memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif tidak lebih dari 40 persen sehingga laktasi amenorrhea tidak dapat lagi diandalkan sebagai cara kontrasepsi alamiah yang aman(5). Dengan kata lain, banyak diantara mereka yang masih menyusui akan mengalami ovulasi tanpa ada perlindungan dari kontrasepsi modern.

Hambatan penggunaan kontrasepsi terutama adalah kurang tersedianya berbagai jenis pilihan kontrasepsi pada waktu menyusui, terutama dalam bentuk sediaan pil(4). Hal ini karena selama menyusui, beberapa wanita di Indonesia memilih kontrasepsi pil hormonal untuk mengatur kehamilan berikutnya. Sementara itu, pilihan pil hormonal dalam program KB nasional tidak banyak variasinya. Masalahnya ialah karena keterbatasan pada penyediaan dan pendanaan terhadap kebutuhan kontrasepsi pil untuk wanita yang sedang menyusui, sehingga pil KB untuk wanita menyusui tidak disediakan dalam program KB nasional paska krisis ekonomi.

Lebih Lanjut …

UJI KLINIS PERBANDINGAN EFEKTIFITAS, KEAMANAN DAN PENERIMAAN KONTRASEPSI YANG MENGANDUNG LYNESTRENOL (NEXTON® DAN EXLUTON®) UNTUK WANITA MENYUSUI DI INDONESIA Read More »

Kependudukan dan Pembangunan Berkelanjutan

PERTEMUAN ILMIAH NASIONAL

Kependudukan dan Pembangunan Berkelanjutan

Rabu – Jum’at, 26 – 28 November 2014
Universitas Padjajaran Bandung

Kerjasama Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Universitas Padjajaran (UNPAD), Pusat Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran UGM (PS-Kespro), dan United Nations Population Fund (UNFPA)

Latar Belakang

Sejak kesepakatan Kairo 1994 sampai hari ini telah banyak perubahan
lingkungan strategis di tingkat global dan nasional yang memerlukan adaptasi dan pembaharuan kebijakan kependudukan dan pembangunan. Perubahan strategis tersebut antara lain: –jumlah penduduk dunia yang telah menembus angka 7 milliar di akhir tahun 2011; –angka fertilitas telah menurun; –penduduk usia lanjut dan remaja meningkat; –mobilitas internal dan internasional meningkat; –komunikasi melalui elektronik media semakin meluas; –terjadinya revolusi seksual dan pola perkawinan telah merubah struktur keluarga; dan –pencemaran lingkungan serta polusi udara yang semakin meningkat. Semua perubahan tersebut secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan penduduk yang semakin komplek dan menentukan keberlanjutan pembangunan.

Keberhasilan pembangunan nasional tergantung dari pengaturan hubungan timbal-balik antara faktor-faktor dinamika kependudukan (tingkat, pola, dan perubahan struktur) dengan penggunaan sumber daya alam, penataan lingkungan hidup, dan perkembangan sosial dan ekonomi. Masalah kemiskinan, ketidak merataan pembangunan antar daerah, ketidak adilan dan ketidak setaraan gender berpengaruh kuat terhadap perkembangan parameter demografi, yaitu tentang perubahan jumlah, struktur dan komposisi penduduk. Disamping itu, persoalan ketidak seimbangan antara pola konsumsi dan produksi makanan berkontribusi terhadap pemakaian sumber
daya alam yang cenderung menimbulkan pengrusakkan lingkungan dan meningkatnya kemiskinan.

Pendekatan pembangunan harus mempertimbangkan aspek kependudukan dan lingkungan hidup, sebagai fondasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan perlu mempertimbangkan kondisi jangka panjang sebagai dampak kegiatan pembangunan yang sekarang sedang berlangsung. Tantangan pembangunan nasional dan global ialah untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini, tanpa harus mengorbankan kepentingan dan kesempatan generasi yang akan datang.

Masalah utama yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia ialah masalah ekonomi yang terbelunggu oleh tatanan lingkungan ekonomi dunia yang tidak selalu dapat menjamin terwujudnya pembangunan yang berlelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk menjamin kesejahteraan umat manusia secara adil dan merata antara generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Lebih Lanjut …

Kependudukan dan Pembangunan Berkelanjutan Read More »

Annotated Bibliography: Selected Researches on Family Planning in Indonesia 2005-2015

Annotated Bibliography
Selected Researches on Family Planning
in Indonesia 2005-2015

International Conference on Family Planning,
Nusa Dua, Bali, 25-28 January 2016

National Population and Family Planning Board (BKKBN) of Indonesia, Center for
Reproductive Health-Faculty of Medicine UGM, UNFPA and USAID

Indonesia is well known for the success story in promoting and implementing family
planning program nationally since 1970s. Prior to the introduction of the family planning programme in the 1970s, the total fertility rate (TFR) is 5.6. Over the subsequent period, the adoption of contraception along with changes in people’s perceptions regarding the ideal number of children and ideal age for marriage caused a dramatic decline in fertility levels. During this period, the TFR declined from 5.6 in 1968 down to 2.6 births per woman in 2012, or a drop of around 50%, while the contraceptive prevalence increased from miniscule to 61.9 percent. As the family planning programme expands various studies, best practices and literatures are developed by various institutions including government institutions, research institutions, academicians, development partners and individual researchers.

The main objective of compilation and development of this annotated bibliography of
family planning is to document the recent studies and best practices in Indonesia during the period of ten years, from 2005 to 2015. The majority of the studies and best practices are those accepted for oral or poster presentations at the International Conference on Family Planning, Nusa Dua, Bali, 25-28 January 2016. All of these studies and best practices are compiled into one cohesive annotated bibliography. It is expected that this document serve as a reference for researchers and programme managers from various sectors within the Government of Indonesia, as well as international community.

This Selected Researches on Family Planning in Indonesia 2005-2015: an Annotated
Bibliography is produced by the National Population and Family Planning Board (BKKBN) of Indonesia in collaboration with National Sub-Committee of Scientific of the International Conference on Family Planning 2016, UNFPA and USAID. The papers contain useful information that will enrich the understanding of the family planning trends and issues in Indonesia. However, I would like to note that the opinions, findings and recommendations contained within the studies are solely the views of each individual researcher/writer, and may not necessarily reflect the views or policies of BKKBN, UNFPA and USAID.

I extend the appreciation and unbounded thanks to UNFPA Indonesia and USAID for
their support. Similarly to the team of writers and all parties for their assistance in
preparing this publication. May this publication motivate our courage and efforts to
develop the better program in the future for Indonesia, as well as colleagues from various countries and development partners to get more useful information.

Head of National Population and Family Planning Board,
Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D

Read More…

Annotated Bibliography: Selected Researches on Family Planning in Indonesia 2005-2015 Read More »

Seminar: Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat – Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia

Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat: Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia

oleh: Siswanto Agus Wilopo
Profesor di Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, FakultasKedokteran,Universitas GadjahMada
dan
Adjunct Professor University College Dublin, Irlandia-
Koordinator Asian Network in Humanitarian Action (NOHA)
Universitas Gadjah Mada

Pertemuan Ilmiah di Aceh tgl 22-09-2017

LatarBelakang

  • Indonesia salah satu negara yang sering kali mengalami bencana sehingga disebut “Supermaketof Disaster”
  • Upaya penanggulangan bencana memerlukan banyak sumber daya manusia (SDM) dari berbagai sektor profesional, termasuk dokter.
  • Bencana alam dan bencana karena ulah manusia, termasuk serangan terorisme, dapat terjadi dan memerlukan tenaga dokter
  • Tidak menutup kemungkinan bahwa dokter akan diminta untuk memimpin upaya pertolongan pertama di daerah mereka bekerja sampai dengan bantuan lainnya berdatangan.
  • Sebagian besar dokter belum pernah mendapatkan pelatihan secara formal dalam bidang ini.
  • Tanpa pengalaman dan pelatihan, tidak mungkin seorang dokter dapat melaksanakan tugas ini dengan baik.

Lebih Lanjut, buka di sini!

Seminar: Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat – Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia Read More »

Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat: Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2017

Oleh : Siswanto Agus Wilopo
Profesor di Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi,

Ketua Pusat Kajian Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
dan
Adjunct Professor University College Dublin, Irlandia – Koordinator Asian Network in Humanitarian Action (NOHA)
Universitas Gadjah Mada

Makalah ini disampaikan dalam Pekan Ilmiah Tahunan & Rakernas 2017- PDK3MI di Banda Aceh tanggal 22 September 2017
Upaya penanggulangan bencana memerlukan banyak sumber daya manusia (SDM) dari berbagai sektor profesional, termasuk dokter. Bencana alam dan bencana karena ulah manusia, termasuk serangan terorisme, dapat terjadi dan memerlukan tenaga dokter, meskipun sebagian besar dokter belum pernah mendapatkan pelatihan secara formal dalam bidang ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa dokter akan diminta untuk memimpin upaya pertolongan pertama di daerah mereka bekerja sampai dengan bantuan lainnya berdatangan. Tanpa pengalaman dan pelatihan, tidak mungkin seorang dokter dapat melaksanakan tugas ini dengan baik. Kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan pasca bencana secara efektif memerlukan tindakan terpadu dan terencana serta didukung SDM berpengalaman yang dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya pada situasi kritis dan darurat. Terlepas dari latar belakang profesi mereka, pendidikan bagi SDM yang bertugas pada situasi bencana harus didasari pengalaman untuk menangani situasi dalam krisis, kesesuaian dengan profesi yang dimiliki, dan kompetensi lintas bidang keilmuan. Meskipun demikian, dokter yang berhadapan dengan situasi krisis akibat bencana sering kali kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk bekerja secara efektif pada kondisi bencana yang penuh tekanan. Daftar kompetensi berikut telah disarikan dari berbagai kurikulum kedokteran tentang bencana dan kesehatan masyarakat dari berbagai negara. Kompetensi-kompetensi berikut perlu didukung oleh perhimpunan dokter kesehatan masyarakat dan direkomendasikan untuk revisi Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2017. Hasilnya dapat menjadi langkah awal untuk memberikan gambaran jenjang kompetensi yang diharapkan dari seorang profesional kesehatan dalam bidang kedokteran tentang bencana dan kesehatan masyarakat.
Lebih Lanjut, buka di sini!

Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat: Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2017 Read More »

Agung Nugroho, AMG, MPH

PERSONAL INFORMATION:
Name : Agung Nugroho, AMG, MPH
Nationality :Indonesia
Sex :Male
Place/date of birth : Klaten, 16 December 1971
E-mail : goenknew@yahoo.com
EDUCATION
1. Graduated from SD Negeri Perumnas I Condongcatur Depok sleman
Yogyakarta, 1984
2. Graduated from SMP Negeri 2 Condongcatur Depok Sleman
Yogyakarta, 1987.
3. Graduated from SMA Negeri 2 Sleman Babarsari Yogyakarta, 1990.
4. Graduated from Nutrition Academy, Ministry of Health Indonesia,
Yogyakarta, 1994.
5. Graduated from Master of Public Health Program, Umeå University
Sweden, 2001.
Read More …

Agung Nugroho, AMG, MPH Read More »

Althaf Setyawan, MPH.

Qualification: 
Experience in data analysis, data quality control and data management systems.
Experience in Computer skill for data management and data analysis especially for epidemiology and public health research, using EpiInfo, SPSS, R, Foxpro, and Stata programs.
Consultant in data management and data analysis, develop and design on research methodology of Biostatistics and Epidemiology.
Tutor/mentor in Research Methodology and Surveillance System related to, Epidemiology, Biostatistics and Computer Program for Health Research.

Education

2000 : Bachelor Science (Sarjana Sains; S.Si.) at the Mathematics Study Program , Faculty of Mathematics and Natural Science, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia

2006 : Post-Graduate Program on Field Epidemiology (Master of Public Health: MPH) at Faculty of Medicine, Gadjah Mada University, Indonesia

Read More …

Althaf Setyawan, MPH. Read More »