Center for Reproductive Health

Uncategorized

Annotated Bibliography: Selected Researches on Family Planning in Indonesia 2005-2015

Annotated Bibliography
Selected Researches on Family Planning
in Indonesia 2005-2015

International Conference on Family Planning,
Nusa Dua, Bali, 25-28 January 2016

National Population and Family Planning Board (BKKBN) of Indonesia, Center for
Reproductive Health-Faculty of Medicine UGM, UNFPA and USAID

Indonesia is well known for the success story in promoting and implementing family
planning program nationally since 1970s. Prior to the introduction of the family planning programme in the 1970s, the total fertility rate (TFR) is 5.6. Over the subsequent period, the adoption of contraception along with changes in people’s perceptions regarding the ideal number of children and ideal age for marriage caused a dramatic decline in fertility levels. During this period, the TFR declined from 5.6 in 1968 down to 2.6 births per woman in 2012, or a drop of around 50%, while the contraceptive prevalence increased from miniscule to 61.9 percent. As the family planning programme expands various studies, best practices and literatures are developed by various institutions including government institutions, research institutions, academicians, development partners and individual researchers.

The main objective of compilation and development of this annotated bibliography of
family planning is to document the recent studies and best practices in Indonesia during the period of ten years, from 2005 to 2015. The majority of the studies and best practices are those accepted for oral or poster presentations at the International Conference on Family Planning, Nusa Dua, Bali, 25-28 January 2016. All of these studies and best practices are compiled into one cohesive annotated bibliography. It is expected that this document serve as a reference for researchers and programme managers from various sectors within the Government of Indonesia, as well as international community.

This Selected Researches on Family Planning in Indonesia 2005-2015: an Annotated
Bibliography is produced by the National Population and Family Planning Board (BKKBN) of Indonesia in collaboration with National Sub-Committee of Scientific of the International Conference on Family Planning 2016, UNFPA and USAID. The papers contain useful information that will enrich the understanding of the family planning trends and issues in Indonesia. However, I would like to note that the opinions, findings and recommendations contained within the studies are solely the views of each individual researcher/writer, and may not necessarily reflect the views or policies of BKKBN, UNFPA and USAID.

I extend the appreciation and unbounded thanks to UNFPA Indonesia and USAID for
their support. Similarly to the team of writers and all parties for their assistance in
preparing this publication. May this publication motivate our courage and efforts to
develop the better program in the future for Indonesia, as well as colleagues from various countries and development partners to get more useful information.

Head of National Population and Family Planning Board,
Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D

Read More…

Annotated Bibliography: Selected Researches on Family Planning in Indonesia 2005-2015 Read More »

Seminar: Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat – Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia

Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat: Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia

oleh: Siswanto Agus Wilopo
Profesor di Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, FakultasKedokteran,Universitas GadjahMada
dan
Adjunct Professor University College Dublin, Irlandia-
Koordinator Asian Network in Humanitarian Action (NOHA)
Universitas Gadjah Mada

Pertemuan Ilmiah di Aceh tgl 22-09-2017

LatarBelakang

  • Indonesia salah satu negara yang sering kali mengalami bencana sehingga disebut “Supermaketof Disaster”
  • Upaya penanggulangan bencana memerlukan banyak sumber daya manusia (SDM) dari berbagai sektor profesional, termasuk dokter.
  • Bencana alam dan bencana karena ulah manusia, termasuk serangan terorisme, dapat terjadi dan memerlukan tenaga dokter
  • Tidak menutup kemungkinan bahwa dokter akan diminta untuk memimpin upaya pertolongan pertama di daerah mereka bekerja sampai dengan bantuan lainnya berdatangan.
  • Sebagian besar dokter belum pernah mendapatkan pelatihan secara formal dalam bidang ini.
  • Tanpa pengalaman dan pelatihan, tidak mungkin seorang dokter dapat melaksanakan tugas ini dengan baik.

Lebih Lanjut, buka di sini!

Seminar: Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat – Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia Read More »

Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat: Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2017

Oleh : Siswanto Agus Wilopo
Profesor di Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi,

Ketua Pusat Kajian Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
dan
Adjunct Professor University College Dublin, Irlandia – Koordinator Asian Network in Humanitarian Action (NOHA)
Universitas Gadjah Mada

Makalah ini disampaikan dalam Pekan Ilmiah Tahunan & Rakernas 2017- PDK3MI di Banda Aceh tanggal 22 September 2017
Upaya penanggulangan bencana memerlukan banyak sumber daya manusia (SDM) dari berbagai sektor profesional, termasuk dokter. Bencana alam dan bencana karena ulah manusia, termasuk serangan terorisme, dapat terjadi dan memerlukan tenaga dokter, meskipun sebagian besar dokter belum pernah mendapatkan pelatihan secara formal dalam bidang ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa dokter akan diminta untuk memimpin upaya pertolongan pertama di daerah mereka bekerja sampai dengan bantuan lainnya berdatangan. Tanpa pengalaman dan pelatihan, tidak mungkin seorang dokter dapat melaksanakan tugas ini dengan baik. Kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan pasca bencana secara efektif memerlukan tindakan terpadu dan terencana serta didukung SDM berpengalaman yang dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya pada situasi kritis dan darurat. Terlepas dari latar belakang profesi mereka, pendidikan bagi SDM yang bertugas pada situasi bencana harus didasari pengalaman untuk menangani situasi dalam krisis, kesesuaian dengan profesi yang dimiliki, dan kompetensi lintas bidang keilmuan. Meskipun demikian, dokter yang berhadapan dengan situasi krisis akibat bencana sering kali kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk bekerja secara efektif pada kondisi bencana yang penuh tekanan. Daftar kompetensi berikut telah disarikan dari berbagai kurikulum kedokteran tentang bencana dan kesehatan masyarakat dari berbagai negara. Kompetensi-kompetensi berikut perlu didukung oleh perhimpunan dokter kesehatan masyarakat dan direkomendasikan untuk revisi Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2017. Hasilnya dapat menjadi langkah awal untuk memberikan gambaran jenjang kompetensi yang diharapkan dari seorang profesional kesehatan dalam bidang kedokteran tentang bencana dan kesehatan masyarakat.
Lebih Lanjut, buka di sini!

Kompetensi Inti untuk Kedokteran Bencana dan Kesehatan Masyarakat: Proposal untuk revisi Standard Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2017 Read More »

Agung Nugroho, AMG, MPH

PERSONAL INFORMATION:
Name : Agung Nugroho, AMG, MPH
Nationality :Indonesia
Sex :Male
Place/date of birth : Klaten, 16 December 1971
E-mail : goenknew@yahoo.com
EDUCATION
1. Graduated from SD Negeri Perumnas I Condongcatur Depok sleman
Yogyakarta, 1984
2. Graduated from SMP Negeri 2 Condongcatur Depok Sleman
Yogyakarta, 1987.
3. Graduated from SMA Negeri 2 Sleman Babarsari Yogyakarta, 1990.
4. Graduated from Nutrition Academy, Ministry of Health Indonesia,
Yogyakarta, 1994.
5. Graduated from Master of Public Health Program, Umeå University
Sweden, 2001.
Read More …

Agung Nugroho, AMG, MPH Read More »

Althaf Setyawan, MPH.

Qualification: 
Experience in data analysis, data quality control and data management systems.
Experience in Computer skill for data management and data analysis especially for epidemiology and public health research, using EpiInfo, SPSS, R, Foxpro, and Stata programs.
Consultant in data management and data analysis, develop and design on research methodology of Biostatistics and Epidemiology.
Tutor/mentor in Research Methodology and Surveillance System related to, Epidemiology, Biostatistics and Computer Program for Health Research.

Education

2000 : Bachelor Science (Sarjana Sains; S.Si.) at the Mathematics Study Program , Faculty of Mathematics and Natural Science, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia

2006 : Post-Graduate Program on Field Epidemiology (Master of Public Health: MPH) at Faculty of Medicine, Gadjah Mada University, Indonesia

Read More …

Althaf Setyawan, MPH. Read More »

ANGGRIYANI WAHYU PINANDARI

Penghargaan: Lulus dengan Predikat Cumlaude Program Pasca Sarjana Kesehatan Ibu dan Anak-Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran UGM (2015), Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran UNLAM (2011), Lulusan Terbaik Program Studi Kesehatan Masyarakat UNLAM (2011), Terbaik ke-4 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Kedokteran UNLAM (2010), Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian, DIKTI (2010), Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis DIKTI (2010), Program Mahasiswa Wirausaha UNLAM (2010).

Bidang Fokus: Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak-Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Populasi, Biostatistik
Informasi Pribadi
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tanggal Lahir: Sampit, 10 Maret 1990
Email : aang.pinandari@gmail.com
Read More …

ANGGRIYANI WAHYU PINANDARI Read More »

Analisis Indikator Kesehatan Strategis RPJMD Kabupaten Tulungagung

Oleh Pusat Kesehatan Reproduksi – Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Temanggung dan Pusat Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Disusun oleh:
Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D.
Anggriyani Wahyu Pinandari, SKM., MPH
Althaf Setiawan, SSi., MPH
Agung Nugroho, MPH
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pencapaian sasaran pembangunan yang optimal membutuhkan sinergi antar pemangku kepentingan pembangunan baik ditingkat pusat ataupun sinergi pusat dan daerah. Pemerintah daerah berperan penting dalam menerjemahkan kebijakan nasional yang tertuang di RPJMN 2015-2019 ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) agar
pembangunan merata di seluruh wilayah NKRI. Untuk kepentingan ini, pengelolaan kebijakan dan rencana pembangunan daerah seharusnnya menerapkan prinsip berwawasan global dan berkearifan lokal. Salah satu isu global yang digaungkan saat ini adalah sustainable development goals (SDGs) yang mencakup 17 indikator kesepakatan global yang harus dicapai pada 2030.
Ada 4 indikator dan 21 target dalam SDGs yang berhubungan dengan kesehatan. Target ini bersama dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah yang kemudian dijadikan sebagai masukan bagi perumusan indikator kesehatan di
RPJMD Kabupaten Temanggung periode berikutnya.
Beberapa rekomendasi indikator terkait kesehatan yang diusulkan masuk dalam RPJMD Kabupaten Temanggungg periode berikutnya yaitu pertama terkait AKB dan AKBa adalah persen bayi dengan BBLR, dan persentase bayi usia <6 bulan dengan ASI eksklusif, prevalensi stunting baduta. Kedua aspek preventif AKI seperti estimasi kebutuhan gizi remaja perempuan, estimasi kebutuhan gizi wanita hamil dan menyusui, serta prevalensi anemia ibu hamil.
Ketiga penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke dan penyakit menular kusta. Keempat bidang KB seperti CPR, MKJP, tingkat putus pakai, KTD pada WUS dan ASFR usia 15-19 dan pengetahuan PUS minimal 4 metode kontrasepsi.
Kelima perkawinan usia dini yang meliputi persentase perkawinan perempuan <20th, median usia kawin pertama dan pendidikan kesehatan reproduksi. Keenam, jaminan akses dan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan dan ketujuh,
aspek preventif dan kesiapsiagaan masyarakat pada bencana.
Read More …

Analisis Indikator Kesehatan Strategis RPJMD Kabupaten Tulungagung Read More »

Arah Kebijakan Dan Program Di Bidang Kependudukan, Ketenagakerjaan Dan Sumber Daya Manusia Menghadapi Globalisasi Khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN

Oleh: MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN:
1. ASEAN sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi;
2. Kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi;
3. Pertumbuhan ekonomi yang merata;
4. Integrasi ke perekonomian global.
• Topik bahasan seminar hari ini: Kependudukan, Ketenagakerjaan, dan SDM Indonesia menghadapi globalisasi, khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
‐ Penting untuk membahas secara lebih mendalam dampak dan kesiapan Indonesia
khususnya dibidang kependudukan, tenaga kerja dan sumber daya manusia dalam
pelaksanaan MEA yang sudah ada di depan mata.
‐ Banyak kekhawatiran tentang ketidaksiapan Indonesia dalam menghadapi MEA.
Kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka dan kesatuan yang berbasis produksi
serta mobilitas arus barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil akan
bergerak bebas. Sementara itu daya saing bangsa yang dinilai tidak cukup terutama
karena SDM yang tidak cukup kompetitif dibanding negara‐negara lain di ASEAN.
‐ Isu tentang kependudukan belum cukup banyak dibahas sebagai bagian penting
dalam persiapan menghapi MEA termasuk menjamin kesinambungan daya saing
Indonesia.
Read More …

Arah Kebijakan Dan Program Di Bidang Kependudukan, Ketenagakerjaan Dan Sumber Daya Manusia Menghadapi Globalisasi Khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN Read More »